Sistem Ekskresi pada
Pisces
Sistem eksresi ikan
seperti juga pada vertebrata lain, yang mempunyai banyak fungsi antara
lainuntuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan
mengeliminasi sisa nitrogenhasil dari metabolisme protein. Alat pengeluaran
ikan terdiri dari:
•Insang yang
mengeluarkan CO2 dan H2O
•Kulit ; kelenjar
kulitnya mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin untuk memudahkan
gerak di dalam air.
•Sepasang ginjal
(sebagian besar) yang mengeluarkan urine.Berkembang dua tipe ginjal pada ikan,
yaitu;
•Pronefros,Ginjal
pronefros adalah yang paling primitif, meski terdapat pada
perkembanganembrional sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional,
fungsinya akandigantikan oleh mesonephros. Perkecualian pada
ikan‘hagfish’(Myxine) dan lamprey.
•MesonefrosGinjal ikan
bertipe mesonefros, berfungsi seperti opistonefros pada embrio emniota.Keduanya
mirip, perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem peredaran darah,
tingkatkompleksitas, dan pada efisiensinya. Jumlah glomerulus ikan air tawar
lebih banyak dandiameternya lebih besar dibandingkan dengan ikan laut.Ikan
beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cara khusus. Terdapat perbedaan
adaptasiantara ikan air laut dan ikan air tawar dalam proses eksresi. Keduanya
memiliki cara yang berlawanan dalam mempertahankan keseimbangan kadar
garam di dalam tubuhnya.Air garam cenderung menyebabkan tubuh terdehidrasi,
sedangkan pada kadar garam rendahdapat menyebabkan naiknya konsentrasi garam
tubuh. Ginjal ikan harus berperan besar untuk menjaga keseimbangan garam
tubuh. Beberapa ikan laut memiliki kelenjar eksresi garam padainsang, yang
berperan dalam mengeliminasi kelebihan garam. Ginjal berfungsi untuk
menyaringsesuatu yang terlarut dalam air darah dan hasilnya akan dikeluarkan
lewat korpus renalis.Tubulus yang bergulung berperan penting dalam menjaga
keseimbangan air. Hasil yang hilang pada bagian tubulus nefron, termasuk
air dan yang lain, diabsorpsi lagi ke dalam aliran darah.Korpus renalis lebih
besar pada ikan air tawar daripada ikan air laut, sehingga cairan tubuh
tidak banyak keluar karena penting untuk menjaga over dilusi (agar
cairan tubuh tidak terlalu encer).Elasmobranchii, tidak seperti kebanyakan ikan
air laut, memiliki korpus renalis yang besar danmengeluarkan air relatif banyak,
seperti pada ikan air tawar. Bangunan seperti kantung kemih pada beberapa
jenis ikan hanya untuk penampung urine sementara, dan umumnya hanya
berupa perluasan dari bagian akhir duktus ekskretori.
OSMOREGULASI
Pengaturan tekanan
osmotik cairan tubuh yang layak bagi kehidupan ikan, sehingga
proses- proses fisiologis tubuhnya berfungsi normal.
•Osmoregulasi dilakukan
dengan berbagai cara melalui:- ginjal- kulit- membran mulut
Osmoregulasi pada ikan
air tawar
•Ikan air tawar
cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara osmosis.Insang ikan
air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh.
•Ginjal akan memompa
keluar kelebihan air sebagai air seni. Ginjal mempunyai glomerulidalam jumlah
banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapatmenahan
garam-garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air
senisebanyak-banyaknya. Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli
ginjal, glukosaakan diserap kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap
kembali padatubuli distal. Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap
air, tidak dapat ditembus)terhadap air.
•Urine yang dihasilkan
mengandung konsentrasi air yang tinggi.Osmoregulasi pada ikan air laut
•Ikan air laut memiliki
konsentrasi garam yang tinggi di dalam darahnya. Ikan air lautcenderung untuk
kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis. Untuk itu,
insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya. Untuk
mengatasikehilangan air, ikan ‘minum’air laut sebanyak-banyaknya. Dengan
demikian berarti pula
kandungan garam akan
meningkat dalam cairan tubuh. Padahal dehidrasi dicegah dengan proses ini
dan kelebihan garam harus dihilangkan. Karena ikan laut dipaksa oleh
kondisiosmotik untuk mempertahankan air, volume air seni lebih sedikit
dibandingkan denganikan air tawar. Tubuli ginjal mampu berfungsi sebagai
penahan air.
•Jumlah glomeruli ikan
laut cenderung lebih sedikit dan bentuknya lebih kecil daripadaikan air tawar.
sistem
Ekskresi pada Pisces
Sistem eksresi ikan
seperti juga pada vertebrata lain, yang mempunyai banyak fungsi antara lain
untuk regulasi kadar air tubuh, menjagakeseimbangan
garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein. Alat
pengeluaran ikan terdiri dari:
‡
Insang yang mengeluarkan
CO2 dan H2O
‡
Kulit ; kelenjar
kulitnya mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin untuk memudahkan
gerak di dalam air.
‡
Sepasang ginjal
(sebagian besar) yang mengeluarkan urine.Berkembang dua tipe ginjal pada ikan,
yaitu;
‡
Pronefros,Ginjal
pronefros adalah yang paling primitif, meski terdapat pada
perkembanganembrional sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional,
fungsinya akandigantikan oleh mesonephros. Perkecualian pada
ikanµhagfish¶(Myxine) dan lamprey.
MesonefrosGinjal ikan
bertipe mesonefros, berfungsi seperti opistonefros pada embrio emniota.Keduanya
mirip, perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem peredaran darah,
tingkatkompleksitas, dan pada efisiensinya. Jumlah glomerulus ikan air tawar
lebih banyak dan
diameternya
lebih besar dibandingkan dengan ikan laut.Ikan beradaptasi terhadap
lingkungannya dengan cara khusus. Terdapat perbedaan adaptasiantara ikan air
laut dan ikan air tawar dalam proses eksresi. Keduanya memiliki cara yangberlawanan dalam mempertahankan keseimbangan
kadar garam di dalam tubuhnya.Air garam cenderung menyebabkan tubuh
terdehidrasi, sedangkan pada kadar garam rendahdapat menyebabkan naiknya
konsentrasi garam tubuh. Ginjal ikan harus berperan besar untukmenjaga keseimbangan
garam tubuh. Beberapa ikan laut memiliki kelenjar eksresi garam padainsang, yang berperan dalam mengeliminasi
kelebihan garam. Ginjal berfungsi untuk menyaringsesuatu yang terlarut dalam
air darah dan hasilnya akan dikeluarkan lewat korpus renalis.Tubulus yang
bergulung berperan penting dalam menjaga keseimbangan air. Hasil yang hilangpada
bagian tubulus nefron, termasuk air dan yang lain, diabsorpsi lagi ke dalam
aliran darah.Korpus renalis lebih besar pada ikan air tawar daripada ikan air
laut, sehingga cairan tubuh tidakbanyak
keluar karena penting untuk menjaga over dilusi (agar cairan tubuh tidak
terlalu encer).Elasmobranchii, tidak seperti kebanyakan ikan air laut, memiliki
korpus renalis yang besar danmengeluarkan air relatif banyak, seperti pada ikan
air tawar. Bangunan seperti kantung kemihpada beberapa jenis ikan hanya untuk
penampungurine sementara, dan umumnya hanya berupaperluasan dari bagian
akhir duktus ekskretori.
SISTEM EKSKRESI DAN OSMOREGULASIDefinisi
:Sistem Ekskresi : sistem pembuangan proses metabolisme tubuh (berupa gas,
cairan, danpadatan) melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan).Sistem Osmoregulasi : sistem pengaturan
keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh (air dandarah) dengan tekanan
osmotik habitat (perairan).Organ-organ
dalam sistem ekskresi : kulit, saluran pencernaan, dan ginjal.Organ-organ
sistem osmoregulasi : kulit, ginjal, insang, lapisan tipis mulut.Ginjal
: teletak di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang punggung
dan aortadorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna merah, memanjang.Fungsi Ginjal :1. menyaring sisa-sisa proses
metabolisme untuk dibuang, zat-zat yang diperlukan tubuhdiedarkan lagi
melalui darah2. mengatur kekentalan urin
yang dibuang untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotikcairan
tubuhTekanan osmotik cairan tubuh berbeda antara ikan-ikan bertulang benar
(Teleostei) yang hidupdi laut dengan yang
hidup di perairan tawar, demikian juga dengan ikan-ikan bertulang rawan
(Elasmobranchii),
sehingga struktur dan jumlah ginjalnya juga berbeda, demikian juga dengansistem osmoregulasinya. DEFINISI IKAN (PISCES)Bertulang belakang
(termasuk vertebrata), habitatnya perairan, bernapas dengan insang(terutama),
bergerak dan menjaga keseimbangan tubunya menggunakan sirip-sirip,
bersifatpoikilotermal. MORFOLOGI
(Bentuk Tubuh) IKANBervariasi sekali, tetapi morfologi dasarnya adalah
kepala, badan, dan
¢
terdiri dari gambar
1,gambar 2.a bentuk umum : bilateral ekor simetri, dan gambar 2.b
nonsimetri ANATOMIAda 10 sistem
anatomi pada tubuh ikan :1. Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik,
kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber-sumber pewarnaan.2. Sistem
otot (urat daging): - penggerak tubuh, sirip-sirip, insang- organ listrik3. Sistem rangka (tulang) : tempat
melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan penegaktubuh4. Sistem
pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan5.
Sistem peredaran darah (sirkulasi) : - organnya jantung dan sel-sel darah- mengedarkan O2, nutrisi, dsb6. Sistem
pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut anus7. Sistem
saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi8.
Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb9.
Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal10. Sistem
reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betinaAda hubungan yg
sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya :mempengaruhi
¢
menentukan
cara bergeraknya - sistem urat daging dan sistem rangka
¢
bentuktubuh- O2 dari perairan sistem pernafasan dan
peredaran darah dibawa ke seluruh tubuh
¢
ditangkapoleh
darah, dipertukarkan dg CO2
¢
melalui
darah
Sistem Ekskresi dan osmoregulasi pada Pisces
Sistem Ekskresi
Sistem Ekskresi ialah
sistem pembuangan proses metabolisme tubuh (berupa gas, cairan, dan padatan
melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan). Sistem eksresi ikan
seperti juga pada vertebrata lain, yang mempunyai banyak fungsi antara lain
untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan mengeliminasi
sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein.
Alat pengeluaran ikan
terdiri dari:
- Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O
- Kulit ; kelenjar kulitnya mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin untuk memudahkan gerak di dalam air.
- Sepasang ginjal (sebagian besar) yang mengeluarkan urine.
Berkembang dua tipe ginjal
pada ikan, yaitu;
- Pronefros,
Ginjal pronefros adalah
yang paling primitif, meski terdapat pada perkembangan
embrional sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional, fungsinya akan
digantikan oleh mesonephros. Perkecualian pada ikan‘hagfish’(Myxine) dan lamprey.
embrional sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional, fungsinya akan
digantikan oleh mesonephros. Perkecualian pada ikan‘hagfish’(Myxine) dan lamprey.
- Mesonefros
Ginjal ikan bertipe
mesonefros, berfungsi seperti opistonefros pada embrio emniota.
Keduanya mirip,
perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem peredaran darah, tingkat
kompleksitas, dan pada
efisiensinya. Jumlah glomerulus ikan air tawar lebih banyak dan diameternya
lebih besar dibandingkan dengan ikan laut.
Ikan beradaptasi
terhadap lingkungannya dengan cara khusus. Terdapat perbedaan adaptasi antara
ikan air laut dan ikan air tawar dalam proses eksresi. Keduanya memiliki cara
yang berlawanan dalam mempertahankan keseimbangan kadar garam di dalam
tubuhnya.
Air garam cenderung
menyebabkan tubuh terdehidrasi, sedangkan pada kadar garam rendah dapat
menyebabkan naiknya konsentrasi garam tubuh. Ginjal ikan harus berperan besar
untuk menjaga keseimbangan garam tubuh. Beberapa ikan laut memiliki kelenjar
eksresi garam pada insang, yang berperan dalam mengeliminasi kelebihan garam.
Ginjal berfungsi untuk menyaring sesuatu yang terlarut dalam air darah dan
hasilnya akan dikeluarkan lewat korpus renalis. Tubulus yang bergulung berperan
penting dalam menjaga keseimbangan air. Hasil yang hilang pada bagian tubulus
nefron, termasuk air dan yang lain, diabsorpsi lagi ke dalam aliran darah.
Korpus renalis lebih besar pada ikan air tawar daripada ikan air laut, sehingga
cairan tubuh tidak banyak keluar karena penting untuk menjaga over dilusi (agar
cairan tubuh tidak terlalu encer). Elasmobranchii, tidak seperti kebanyakan
ikan air laut, memiliki korpus renalis yang besar dan mengeluarkan air relatif
banyak, seperti pada ikan air tawar. Bangunan seperti kantung kemih pada
beberapa jenis ikan hanya untuk penampung urine sementara, dan umumnya hanya
berupa perluasan dari bagian akhir duktus ekskretori.
OSMOREGULASI
Sistem Osmoregulasi ialah
sistem pengaturan keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh (air dan darah)
dengan tekanan osmotik habitat (perairan). Pengaturan tekanan osmotik cairan
tubuh yang layak bagi kehidupan ikan, sehingga proses- proses fisiologis
tubuhnya berfungsi normal. Tekanan osmotik (π) adalah tekanan yang diberikan
pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke
dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis).
Osmoregulasi dilakukan
dengan berbagai cara melalui:
- ginjal
- kulit
- membran mulut
Osmoregulasi pada ikan
air tawar
Ikan air tawar cenderung
untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara osmosis. Insang ikan air
tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh.
Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. Ginjal
mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan
untuk lebih dapat
menahan garam-garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni
sebanyak-banyaknya. Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa
akan diserap kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap kembali pada
tubuli distal. Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap air, tidak dapat ditembus)
terhadap air.
menahan garam-garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni
sebanyak-banyaknya. Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa
akan diserap kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap kembali pada
tubuli distal. Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap air, tidak dapat ditembus)
terhadap air.
Osmoregulasi pada ikan
air Laut
Urine yang dihasilkan
mengandung konsentrasi air yang tinggi. Ikan air laut memiliki konsentrasi
garam yang tinggi di dalam darahnya. Ikan air laut cenderung untuk kehilangan
air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis. Untuk itu, insang ikan air
laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya. Untuk mengatasi kehilangan air,
ikan ‘minum’air laut sebanyak-banyaknya. Dengan demikian berarti pula kandungan
garam akan meningkat dalam cairan tubuh. Padahal dehidrasi dicegah dengan
proses ini dan kelebihan garam harus dihilangkan. Karena ikan laut dipaksa oleh
kondisi osmotik untuk mempertahankan air, volume air seni lebih sedikit
dibandingkan dengan ikan air tawar. Tubuli ginjal mampu berfungsi sebagai
penahan air. Jumlah glomeruli ikan laut cenderung lebih sedikit dan bentuknya
lebih kecil daripada ikan air tawar.
Ginjal
Karakteristik ginjal
pada ikan air tawar adalah ginjalnya yang berkembang dengan baik.
Ginjal ikan air tawar berukuran besar karena banyak air yang melewatinya.
Ginjal teletak di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang
punggung dan aorta dorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna merah, memanjang.
Fungsi Ginjal :
1. menyaring sisa-sisa proses metabolisme untuk dibuang, zat-zat yang diperlukan tubuh diedarkan lagi melalui darah
2. mengatur kekentalan urin yang dibuang untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh
Fungsi Ginjal :
1. menyaring sisa-sisa proses metabolisme untuk dibuang, zat-zat yang diperlukan tubuh diedarkan lagi melalui darah
2. mengatur kekentalan urin yang dibuang untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh
Gambar srtuktur organ
dalam ikan :
- Hati
- Perut
- Usus
- Jantung
- Berenang kandung kemih
- Ginjal
- Buah pelir
- Saluran kencing
- Duktus eferen
- Kandung kemih
- Insang
Tekanan osmotik cairan
tubuh berbeda antara ikan-ikan bertulang benar (Teleostei) yang hidup di laut
dengan yang hidup di perairan tawar, demikian juga dengan ikan-ikan bertulang
rawan (Elasmobranchii), sehingga struktur dan jumlah ginjalnya juga berbeda,
demikian juga dengan sistem osmoregulasinya.
Osmoregulasi sangat
penting pada hewan air karena tubuh ikan bersifat permeabel terhadap lingkungan
maupun lautan garam. Sifat fisik lingkungan yang berbeda menyebabkan ada
perbedaan proses osmoregulasi antara ikan air tawar dengan ikan air laut. Urea
merupakan produk metabolisme nitrogen, yang dikeluarkan dari tubuh ikan berupa
urin tetapi jumlahnya sedikit. Pada ikan air tawar penyerapan urea dan
TMAO berfungsi untuk mempertahankan tekanan osmotik dalam tubuh.
Sistem Ekskresi Pada Hewan Vertebrata
|
Sistem ekskresi pada
manusia dan vertebrata lainnya melibatkan organ paru-paru, kulit, ginjal, dan
hati. Namun yang terpenting dari keempat organ tersebut adalah ginjal.
1. Sistem ekskresi pada mamalia
Sistem Ekskresi pada
mamalia hampir sama dengan manusia tetapi sedikit berbeda karena mamalia
dipengaruhi/disebabkan oleh lingkungan tempat tinggalnya.
Paru-paru mamalia
mempunyai permukaan ber spon (spongy texture) dan dipenuhi liang epitelium
dengan itu mempunyai luas permukaan per isipadu yang lebih luas berbanding
luas permukaan paru-paru. Paru-paru manusia adalah contoh biasa bagi
paru-paru jenis ini.
Paru-paru terletak di
dalam rongga dada (thoracic cavity), dilindungi oleh struktur
bertulang tulang selangka dan diselaputi karung dwi dinding dikenali sebagai
pleura. Lapisan karung dalam melekat pada permukaan luar paru-paru dan
lapisan karung luar melekat pada dinding rongga dada. Kedua lapisan ini
dipisahkan oleh lapisan udara yang dikenali sebagai rongga pleural
yang berisi cecair pleural ini membenarkan lapisan luar dan dalam
berselisih sesama sendiri, dan menghalang ia daripada terpisah dengan mudah.
Bernafas kebanyakannya
dilakukan oleh diafragma di bawah, otot yang mengucup menyebabkan rongga
di mana paru-paru berada mengembang. Sangkar selangka juga boleh mengembang
dan mengucup sedikit.
Ini menyebabkan udara
tetarik ke dalam dan keluar dari paru-paru melalui trakea dan salur
bronkus (bronkhial tubes) yang bercabang dan mempunyai alveolus di
ujung yaitu karung kecil dikelilingi oleh kapilari yang dipenuhi darah.
Di sini oksigen meresap masuk ke dalam darah, di mana oksigen akan d
angkut melalui hemoglobin.
Darah tanpa oksigen
dari jantung memasuki paru-paru melalui pembuluh pulmonari dan lepas
dioksigenkan, kembali ke jantung melalui salur pulmonari.
2.Sistem ekskresi pada
ikan
Ikan mempunyai system
ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang pengeluaran yang disebut urogenital.Lubang
urogenital ialah lubang tempat bermuaranya saluran ginjal dan saluran kelamin
yang berada tepat dibelakang anus.
Ginjal pada ikan yang
hidup di air tawar dilengkapi sejumlah glomelurus yang jumlahnya lebih
banyak. Sedangkan ikan yang hidup di air laut memiliki sedikit glomelurus
sehingga penyaringan sisa hasil metabolisme berjalan lambat.
3.Sistem ekskresi pada
amfibi
Saluran ekskresi pada
katak yaitu ginjal, paru-paru,dan kulit. Saluran ekskresi pada katak jantan
& betina memiliki perbedaan, pada katak jantan saluran kelamin &
saluran urin bersatu dengan ginjal, sedangkan pada katak betina kedua saluran
itu terpisah. Walaupun begitu alat lainnya bermuara pada satu saluran dan
lubang pengeluaran yang disebut kloaka.
4.Sistem ekskresi pada
reptil
Sistem ekskresi pada
reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan
satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.Reptil yang
hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan
dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih.
|
2. Vertebrata
1. Ikan(ginjal = opistonefros)
Alat
ekskresi pada ikan ialah sepasang ginjal yang memanjang dan berwarna
kemerah-merahan. Beberapa jenis ikan memiliki saluran ginjal yang menyatu
dengan saluran kelamin yang disebut dengan saluran urogenital, contohnya ikan
mas. Pada ikan yang bernafas dengan insang, urin akan dikeluarkan melalui
kloaka atau porus urogenitas, sedangkan pada ikan yang bernafas dengan
paru-paru, urin akan dikeluarkan melalui kloaka. Ikan yang hidup di air tawar
akan mengekskresikan amonia dan aktif menyerap oksigen melalui insang serta
menghasilkan urin dalam jumlah yang banyak. Sedangkan ikan di air laut akan
mengekskresikan amonia dalam urin yang jumlahnya sedikit.
2. Katak(ginjal =opistonefros)
Alat
ekskresi utama pada katak ialah sepasang ginjal yang terletak di sebelah kiri
dan kanan tulang belakang. Ginjal yang berfungsi sebagai alat penyaring akan
mengeluarkan zat sisa seperti garam-garam mineral dan cairan darah. Saluran
ekskresinya merupakan sepasang salran yang akan bermuara di kloaka. Pada katak
jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya menyatu sedangkan pada katak
betina tidak.
3. Reptil(ginjal= metanefros)
Alat
ekskresinya berupa ginjal yang sudah berkembang sejak embrio. Ginjal ini
dihubungkan oleh saluran ke kantung kemih dan langsung bermuara di kloaka.
Selain ginjal, reptil juga memiliki kelenjar kulit yang menghasilkan asam urat
tertentu sebagai alat pengusir musuh.
4. Burung(ginjal = metanefros)
Alat
ekskresinya merupakan ginjal, paru-paru, dan kulit. Saluran ekskresi terdiri
dari ginjal yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian kloaka. Burung
mengekskresikan zat berupa asam urat dan garam. Burung hampir tidak memiliki
kelenjar kulit, namun memiliki kelenjar minyak yang berfungsi untuk meminyaki
bulunya.
3.
Invertebrata
1. Cacing pipih
Proses
pengeluaran zat sisa dilakukan melalui pembuluh bercabang-cabang yang memanjang
di bagian kanan dan kirinya di sepanjang tubuhnya. Setiap cabang berakhir di
sel-sel api. Saluran inni disebut dengan protonefridium. Cairan tubuh dan zat
sisa akan dikeluarkan melalui nefridiofor.
2. Cacing tanah
Termasuk
dalam kelompok cacing bersegmen. Pada setiap segmen terdapat nefridium atau
ginjal kecuali pada 3 segmen pertama dan segmen terakhir. Setiap nefridium akan
berakhir di nefrostom. Sisa cairan tubuh yang sudah tidak dibutuhkan tubuh akan
dikeluarkan melalui ujung nefrostom yang berupa lubang yang disebut
nefridiofor.
3. Serangga
Alat
ekskresi pada serangga disebut dengan tubula atau pembuluh malphigi. Pembuluh
malphigi bagian dalam tersusun oleh selapis epitel yang berperan dalam
pemindahan urea, limbah nitrogen, garam-garam, dan air dari hemolimfa ke dalam
rongga tubuh. Bahan-bahan yang masih diperlukan akan diserap kembali oleh
pembuluh, lalu diserap kembali secara osmosis di rektum lalu diedarkan ke
seluruh tubuh oleh hemolimfa. Sedangkan bahan yang mengandung nitrogen
diendapkan sebagai kristal asam urat yang akan dikeluarkan bersama feses
melalui anus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar