Translate

Senin, 17 Desember 2012

PENGERTIAN HORMON Adalah Pembawa pesan yang berupa agen kimia yang mengkoordinasi sebagai organ pada organisme multiseluler. Hormon dihasilkan oleh kelenjar Endokrin dalam jumlah sedikit langsung disekresikan ke sistem sirkulasi.
 KLASIFIKASI HORMON Berdasarkan senyawa kimia penyusunnya ada 3 kelompok:
1. Hormon-hormon yang berasal dari asam amino Yaitu: hormon tiroid, epinefrin, nonepinefrin, serotonin,dll 2. Hormon-hormon yang tersusun atas polipeptida Yaitu: Insulin, glukagon, hormon antidiuretik, parathormon, prolaktin,dll 3. Hormon-hormon steroid Yaitu: Estrogen, progesteron, testosteron,dll MEKANISME KERJA HORMON
1. Sel mengandung reseptor bagi hormon dalam membran plasma
2. Penggabungan hormon dengan reseptornya dalam membran plasma dapat merangsang siklase adenil yang juga terdapat dalam membran plasma
3. Peningkatan aktivitas siklase adenil menyebabkan meningkatnya jumlah AMP siklik dalam sel
4. AMP siklik bekerja dalam sel untuk mengubah kecepatan satu atau beberapa proses Digambarkan mekanisme kerja hormon serta peranan AMP siklik sebagai berikut: Adanya rangsangan dari luar maupun dari dalam menyebabkan kelenjar endokrin memproduksi dan mengeluarkan hormon ke dalam plasma darah. Setelah sampai pada sel yang menjadi tujuan, hormon bergabung dengan reseptor dan meningkatkan aktivitas adenil siklase yang terdapat pada membran. Aktivitas adenil siklase yang meningkat ini menyebabkan peningkatan pembentukan AMP siklik yang terdapat dalam plasma sel yang dapat mengubah proses di dalam sel tersebut, misalnya aktivitas enzim, permeabilitas membran dan sebagainya. Keseluruhan proses yang berubah ini dapat terwujud dalam tindakan sebagai jawaban fisiologik atau usaha yang dilakukan oleh manusia. Proses yang bersifat hormonal ini terdiri atas dua tahap, yaitu tahap pertama pembentukan hormon sampai tiba pada dinding sel atau plasma, sedangkan tahap kedua adalah peningkatan jumlah AMP siklik hingga terjadinya pertumbuhan atas proses dalam sel.
ORGANISASI KERJA HORMON DI TUBUH MANUSIA Kerja sistem endokrin dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu suatu organ tubuh yang terletak di bawah otak sebesar biji kacang yang mempunyai sistem saraf tertentu. Hipotalamus mempengaruhi kelenjar pituitari atau hipofisis yang dapat mengeluarkan beberapa macam hormon. Sebagian dari hormon tersebut dapat merangsang kelenjar lain untuk mengeluarkan hormon tertentu. Pengaruh hipotalamus terhadap sistem endokrin dapat digambarkan sebagai berikut: Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
 KELENJAR TIROID Kelenjar tiroid terletak di bagian anterior leher dari dua lobus Kelenjar Tiroid menghasilkan • Tiroksin • Triidotionin Keduanya dalah hormone iodine yang mengandung asam amino tirosin. Fungsi utama adalah mempertahankan pertumbuhan dan perkembangan yang normal dan penting peranannya pada metabolism energy. • Kalsitonin Suatu hormone polipeptida yang menghambat resorbsi tulang. Proses sintesis hormone-hormon tiroksin dan triidotironin adalah sebagai berikut: 1. Pengambilan iodine oleh kelenjar tiroid 2. Oksidasi iodide dan iodinasi (penempelan iod) pada residu tirosin pada tiroglobulin (suatu glikogen) 3. Perubahan residu iodotirosin menjadi tirosin iodotironin 4. Pemecahan protein pada tiroglobulin dan pembebasan hormone tiroid ke dalam darah 5. Pengubahan tiroksin menjadi triidotironin pada jaringan perifer (missal: hati dan ginjal)
TIROKSIN Kelenjar tiroid mensekresi dua hormone khusus L-tiroksin dan L-triiodotiroin. Seperti adrenalin, kedua hormone ini disingkat sebagai T4 dan T3, yang merupakan turunan dari tiroksin . Hormon-hormon tiroid dibuat sebagai respon terhadap isyarat yang diterima oleh hipotalamus, yang mensekresikan hormone-hormon pelepas tirotropin. Selain senyawa penghambat terhadap pelepasan tirotropin. 1. Cara Kerja Hormon pelepas tirotropin merangsang pituitary anterior untuk mensekresi tirotropin ke dalam darah, tirotropin ke dalam darah, tirotropin berikatan dengan reseptornya pada sel-sel kelenjar tiroid dan merangsang sel-sel untuk menghasilkan hormone tiroid. 2. Nama hormone yang dihasilakan • 3,5,3 – Triyodotironin (T3) • 3, 5, 3, 5 – Tetroyodotironin (tiroksin,T4) 3. Biosintesis a. Mengambil iodine oleh kelenjar b. Oksidasi Iodide dan Iodinasi residu tirosin dalam tiroglobulin c. Konversi residu Iodotirosin menjadi residu Iodotironin d. Pretweolisis tiroglobulin dan pembebasan hormon tiroksin ke tanah e. Konversi tiroksin menjadi Triyodotironin pada jaringan perifer 4. Fungsi a. Mengatur ekspresi gen b. Differensiasi jaringan c. Perkembangan umum 5. Gangguan • Kelebihan : Hipertiroidisme Penyakit Goiter (pembesaran tiroid) • Kekurangan : Hipotiroidisme
KELENJAR PARATIROID Kelenjar paratiroid melekat pada kelenjar tiroid Menghasilkan 3 macam hormon:
A. HORMON PARATIROID 1.Biosintesis a. Awalnya disintesis sebagai prepro-PTH dengan 115 asam amino b. Mengalami proteolitik (pemotngan asam amino) sebanyak 25 asam amino setelah 1 atau 2 menit disintesis sehingga menjadi pro-PTH dengan 90 asam amino c. Pro-PTH ditransfer ke sisterna RE dan hidup selama 15-20 menit d. Pro-PTH ditransfer ke aparat golgi dan dipotong 6 asam aminonya dan terbentuklah PTH dengan 84 asam amino e. PTH dikemas dalam granula sekretori dan dibebaskan ke sistem sirkulasi. 2.Fungsi • Kerja pada tulang PTH mendorong pelepasan Ca2+ dari tulang sehingga kadar Ca2+ dalam darah dapat dipertahankan • Kerja pada ginjal PTH mendorong penyerapan Ca2+ dan Mg 2+ pada tubulus ginjal dan mendorong pembuangan fosfor dan K+ oleh ginjal • Pengaruh pada saluran pencernaan PTH meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfat pada saluran pencernaan dan menurunkan transport kalsium ke susu dan air ludah 3. Gangguan • Hiperparatiroidisme (kelebihan PTH) Dapat menyebabkan osteitis fibrosa (semacam rapuh tulang) yang sering menyerang wanita • Hipoparatiroidisme (kekurangan PTH) Dapat menyebabkan gejala seperti tetanus yaitu kejang-kejang
 B. KALSITONIN Kerja hormon Kalsitonin berlawanan dengan kerja PTH, yaitu: Mempetahankan Ca2+ yang terdapat pada tulang. Biosintesis kalsitonin tidak diketahui secara jelas.
 C. VITAMIN Dua bahan yang larut dalam lemak, yaitu kolekalsiferol dan kalsiferol. 1. Mekanisme Kerja Meningkatkan perombakan Ca2+ pada tulang, meningkatkan penyerapan Ca2+ oleh usus dan menurunkan pengeluaran Ca2+ oleh ginjal. Prekursor yag berupa 7- dehidrokolesterol yang terdapat di kulit apabila terkena cahaya matahari (khususnya UV) akan berubah menjadi vitamin D3 (kolikalsiferol) di darah. Kolekalsiferol akan dihidroksilasi di mikrosim sel-sel hati dan dengan bantuan NADPH dan O2 akan berubah menjadi hidroksikolekaliferol. Hidroksikolekaliferol akan dihidroksilasi lebih lanjut pada mitokondria ginjal dan dengan bantuan NADPH dan O2 berubah menjadi hidroksikolekaliferol. Selanjutnya senyawa ini meningkatkan perombakan tulang dan pembentukan protein pengikat Ca2+ pada mukosa. 2. Gangguan Kekurangan vitamin D dalam jangka waktu yag lama akan menyebabkan sedikitnya Ca2+ yang terdapat pada darah.Dengan demikian pasokan Ca2+ untuk tulang akan berkurang, tulang yang terbentuk jadi lemah dan kondisi ini disebut rakhitis. Kelebihan Ca2+ juga berakibat tidak baik, akan terlihat gejala lemah, lelah, mual, dan diare. Dalam jangka waktu lama akan menyebabkan deposisi Ca2+ pada ginjal, pembuluh darah dan lain-lain.
 KELENJAR PANKREAS 1. GLUKAGON Adalah polipeptida berantai tunggal (BM 3485) yang terdiri atas 29 asam amino glukagon tidak mengandung residu sistein dan jadi tidak memiliki ikatan disulfida. Glukagon sama-sama memiliki sifat imunologik dan fisiologik dengan enteroglukagon, peptida yang diekstrasi dari mukosa duodenum dan 14 dari 27 residu asam amino sekretin identik dengan yang terkandung dalam glukagon dihasilkan / disekresi oleh pankreas pada bagian pulau langerhans oleh sel-sel α. 1. Fungsi a. Mendorong peningkatan konsentrasi glukosa darah b. Meningkatkan kecepatan transkripsi mRNA dari gen PEPCK c. Meningkatkan kadar cAMP sel adiposa 2. Mekanisme Kerja Glukosa tiba dipermukaan sel hati, dimana hormon ini melekat pada reseptor adrenalin yang spesifik. Pengikat glukagon, yang sesungguhnya tidak pernah memasuki sel, menyebabkan perubahan pada protein reseptor. Akan tetapi perubahan itu disalurkan melalui membran dan mengaktifkan adenilat siklase yang terikat pada permukaan dalam membran sel. Bentuk aktif yaitu adenilaf siklase sekarang mengubah ATP menjadi AMP siklik pembawa pesan kedua yang dengan cepat mencapai konsentrasi puncak, sebaliknya AMP siklik berikatan dengan sub unit pengatur protein kinase menyebabkan bagian katalisisnya menjadi bentuk aktifnya. Protein kinase yang sudah aktif kemudian mengkatalisis fosforilasi bentuk tidak aktif dari bentuk defosfo dari fosforilase kinase dengan menggunakan ATP untuk menghasilkan bentuk aktif / bentuk fosfornya, fosforilasi kinase aktif yang membutuhkan Ca2+ untuk kegiatannya, kemudian mengkatalisis fosforilasi α yang aktif. Fosforilasi α aktif ini kemudian mengkatalisis penguraian glikogen dengan kecepatan tinggi untuk menghasilkan glukosa 1- fosfat, selanjutnya 6- fosfat dan glukosa darah bebas. 3. Biosintesis dan Metabolisme Glukogen disintesis terutama dalam sel A pulau pankreas meskipun sejumlah bermakna dapat berasal dari tempat-tempat lain di dalam tratus gastrointestinal glukagon disintesis sebagai prekursor proglukagen yang jauh lebih besar (BM kira-kira 9000). Glukagen beredar di dalam plasma, dalam bentuk bebas. Karena dia tidak berikatan dengan protein pengankut waktu paruhnya sangat pendek (kira-kira 5 menit). Glukagen diinaktivasi dalam hati yang memiliki enzim yang mengankat 2 asam amino pertama dari N terminal dengan membelah antara Ser 2 Gln. Karena hati merupakan tempat berhenti pertama setelah glukagon disekresi dan karena hati dengan cepat menginaktivasi hormon kadar glukagn dalam vena porta jauh lebih tinggidari P dalam sirklasi tepi. 4. Rangkaian asam amino Glukagen Seperti juga insulin glukogen dibentuk dari prekursor biosintetik yang tidak aktif (proglukagen dan peproglukagen). Hormon yang terakhir ini dilengkapi dengan polipeptida penyambung isyarat di ujung terminad amino yang nanti dilepaskan dalam 2 tahap untuk menghasilkan hormon aktifnya. 5. Efek fisiologis Kelebihan : Sekresi Glukagen yang erlebihan adalah dapat menyebabkan diabetes yang berat selain itu hiperglikemia persisten yang dijumpai pada diabetes. Produksi bendaketon yang erlebihan pada diabetes, bak dilewati mobilisasi asam lemk bebas dari jringan lemak maupun pemacuan langsung terhadap produksi benda keton dalam hati. 2. INSULIN Dihasilkan oleh Pankreas 1. Fungsi • Menurunkan kadar glukosa darah • Memacu sintesis glikogen lemak dan protein 2. Biosintesis Insulin disintesis dalam sel β dari pulau-pulau langerhans dalam pankreas. Untuk mensintesis insulin yang disintesis terlebih dulu adalah prekursor yang disebut prohormon terdapat 2 bentuk prohormon insulin yang terdiri atas polipeptida tunggal yang lebih besar dari pada produk akhirnya, insulin. Prokursor pertama, “proproinsulin” berfungsi membwa hormon dari ribosom ke granula sekretorik dan kemudian diubah menjadi prohormon kedua, “ proinsulin”. Proinsulin kemudian diubah menjadi insulin hormon yang aktif dengan pelepasan segmen dalam yang cukup besar dari rantai polipeptida sehingga selain insulin inuin juga dilepaskan segmen yng disebut peptid C. Insulin yang dihasilkan mengandung 2 rantai polipeptida terpisah yang dihubungkan scara kovalen oleh ikatan disulfida. 3. Mekanisme Kerja Kadar glukosa yang tinggi dalam sirkulasi memacu pelepasan insulin dari pankreas insulin dalam sirkulasi mempermudah difusi glukosa ke dalam sel otot dan adiposit mempercepat penggunaan glukosa pada jaringan-jaringan ini insulin bekerja dengan berikatan pada reseptor spesifik membran plasma sel sasarannya. Insulin yang mempengaruhi besar terhadap metabolisme glukosa dalam hati yang berlangsung sesudah glukosa berdifusi melewati membran sel dengan menginduksi sintesis glukoninase spesifik. Enzim ini mempunyai Km untuk glukosa jauh lebih tinggi dibanding helesokinase hati yang non spesifik, dengan demikian terutama berfungsi pada saat kadar glukosa dalam sirkulasi meningkat. Insulin juga mempercepat sintesis glikogen dan menurunkan aktivitas enzim-enzim glukoneogenik, terutama glukosa 6-fosfarase pengaruh insulin adalah menghentikan pengeluaran glukosa oleh hati dan memacu penimbunan glikogen

KELENJAR ADRENAL A. MEDULA ADRENALIN / EPINEFRIN dan NONADRENALIN / NONEPINEFRIN Dihasilkan oleh medulla adrenal 1. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar medulla adrenal diturunkan dari tiroksin melalui 3,4 – dihidroksifenilalanin (dopa). Peratara lain dalam perubahan ini 3,4 – dihidroksifenilalanin, biasanya disebut dopamine, juga merupakan senyawa serupa hormon. 2. Biosintesis a. Transkripsi gen pengkode epinefrin dan nonepinefrin b. Translasi RNAd epinefrin dan nonepinefrin c. Pemrosesan menjadi epinefrin dan nonepinefrin fungsional 3. Fungsi Adrenalin atau Epinefrin: a. Menyiapkan tubuh dalam situasi “Waspada” b. Merangsang pemecahan glikogen menjadi glukosa darah (bahan bakar untuk gerakan otot anaerob) c. Menghambat pembebasan insulin d. Meningkatkan penyempitan arteri di kulit dan pelebaran arteri di otot e. Merangsang pembentukan ATP glikolitik (mendorong pemecahan anaerob glikogen pada otot kerangka menjadi laktat melalui proses glikolisis) Fungsi Nonadrenalin atau Nonepinefrin: a. Menyiapkan tubuh situasi “Rilex” b. Menyebabkan pelebaran pembuluh darah c. Meningkatkan tekanan sistolik dan diastolik 4. Gangguan: a. Epinefrin • Metabolisme tinggi ( gejala Hipermetabolisme) b. Nonepinefrin • Metabolisme rendah ( gejala Hipertensi) B. KORTEKS KORTISOL Dihasilkan oleh kortek adrenal 1. Biosintesis Sintesis kartisol memerlukan tiga enzim hidroksilase yang bekerja secara berturut-turut pada posisi C-17, C-21, dan C-11. Dua reaksi pertama berlangsung cepat, sedangkan reaksi hidroksilasi C-11 berlangsung relatif lambat. Jika posisi C-21 merupakan posisi pertama yang terhidroksilasi kerja enzim 17α hidroksilase akan terhambat dan lintasan yang diikuti adalah lintasan mineral-kartikoid sehingga terbentuk kortikosteron atau aldosteron yang tergantung pada tipe selnya. 17α hidroksilase merupakan enzim reticulum endoplasma halus yang bekerja pada progesterone atau lebih sering lagi pada pregnalon 17α-hidroksiprogesteron mengalami hidroksilasi pada posisi C-21 sehingga terbentuk 11-deoksikartisol yang kemudian juga terhidroksilasi pada posisi C-11 hingga terbentuk kartisol, yaitu hormone glukokortikoid alami yang paling poten pada manusia. 21-hidroksilase merupakan enzim mitokondria. Dengan demikian steroldegenesis melibatkan gerakan ulang-aling substrat yang berkali-kali ke dalam dan keluar mitokondria dari sel fasikulata dan retikularis. 2. Fungsi Kortisol Merangsang pengubahan lemak dan protein ke metabolid-metabolid intermedian yang akhirnya di ubah menjadi glukosa. 3. Kelebihan Kortisol Kelebihan kortisol dapat menyebabkan kadar gula darah naik pada hormone glukokortikoid sering disebut sindrom custing, yaitu kehilangan pola diormal sekresi ACTH dan kortisol mereka menunjukkan hiperglikemia atau intoleransi glukosa karena peningkatan glukoneogenesis sehingga mengakibatkan penipisan kulit, atrofi otot, osteoporosis, infolusi jaringan limfoit yang luaus dan keseimbangan nitrogen yang negative larutan. 4. Kekurangan kortisol Kekurangan kortisol dapat menyebabkan penyakit Adison dimana terjadi kelelahan, kelemahan, pigmentasi kulit, dan kesukaan yang berlebihan terhadap garam. Penderita penyakit ini sangat peka terhadap stress dan infeksi.
 KELENJAR GONAD A. HORMON YANG DIHASILKAN TESTIS TESTOSTERON Dihasilkan oleh kelenjar testis 1. Fungsi testosterone Memperlancar pertumbuhan rambut muka baik pria maupun wanita juga mempengaruhi system reproduksi, juga diperlukan untuk produksi sperma. Merangsang sintesis protein dalam organ asesons laki-laki dan peristiwa ini merupakan suatu efek yang disertai dengan penigkatan akumulasi total RNA seluler termasuk (RNAt, RNAm, RNAr) menyebabkan pembesaran ginjal uyang menyeluruh dan mensintesis sejumlah enzim berbagai spesies, merangsang replikasi sel pada beberapa jaringan target dengan E2 (alfa estradion) terlibat dalampembelahan sel prostat yang ekstensif dan tidak terkendali sehingga menyebabkan hipertrofi phosfat. 2. Biosintesis Testosteron Gugus keto dan C-17 direduksi menjadi hidroksil membentuk testosterone. 3. Kelebihan Testosteron Kelebihan testosterone dapat menyebabkan • Berkaitan dengan gejala ginekomastia (pembesaran payudara pria) pubertas atau pasca pubertas pada orang yang lebih tua dan penderita penyakit hati yang kronis atau hipertirodisme • Menyebabkan keluhan serta gejala estrognasi 4. Kekurangan Testosteron Menyebabkan hipergonadisme, yaitu cirri-ciri seks skunder akan gagal berkembang dan jika terjai pada orang dewasa banyak diantara cirri-ciri tersebut mengalami regresi sehingga menyebabkan feminisasi pada pria, yaitu orang laki-laki tampak punya fenotip perempuan tetapi mempunyai genotip XY. Kasus yang paling ringan hanya menunjukkan uretra pada penis dengan pada keadaan sebenarnya menyebabkan sindrom feminisasi testicular. 5. Cara kerja Testosteron Testosterone bebas memasuki sel melalui membrane plasma baik dengan proses difusi pasif maupun difusi terfasilitatif. Sel target akan menahan testosterone karena hormone tersebut teriakt pada reseptor intrasel yang spesifik ada dua macam reseptorr pada androgen (testosterone) • Bentuk a memiliki masa molekul 87 KDA • Bentuk b memiliki masa molekul 110 KDA Sitoplasma mengandung enzim 5 α reduktase yang mengubah testosterone menjadi dehidrotestosteron. Perbedaan aktivitas yang ditambah dengan kemampuan target membentuk DHT dari testosterone dapat menentukan apakah kompleks testeron-reseptor atau kompleks DHT-reseptor yang bekerja aktif, penentuan lokasi kompleks testosterone DHT-reseptor. Di dalam nucleus merupakan persyaratan bagi kerja testosterone. Pengikatan kompleks reseptor-reseptor steroid dapat melibatkan tahap aktifasi sebelumnya, dan spesifikasi dihasilkan oleh unsure respon testosterone.
B. HORMON YANG DIHASILKAN OVARIUM
1. ESTRADIOL Dihasilkan oleh ovarium 1. Fungsi β-Estradiol/estrogen - Menyebabkan perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder di awal masa remaja - Mempersiapkan indung telur untuk pembentukan telur - Turut dalam persiapan bulanan tubuh untuk kehamilan yang mungkin terjadi - Untuk mengatur ekspresi gen - Memperlambat metabolism hati sehingga senyawa estrogen bisa diberikan per oral. 2. Biosintesis Dalam ovarium seri reaksi-reaksi dari kolesterolke testosterone juga terjadi kemudian meneruskan lebih lanjut. Cincin A dioksida dalam beberapa langkah menjai cincin fenol (daerah di naungi) dengan kehilangan gugus metal bersudut pada C-19 dan perubahan gugus keton menjadi gugus hidroksi. Hasilnya 17β-Estradiol. 3. Kelebihan Estradiol Kelebihan estradiol dapat meningkatkan konsentrasi reseptor estrogen maupun progesterone 4. Kekurangan Estradiol Kekurangan estrogen akan menghilangkan hambatan pada pituitary, dan sejumlah besar hormone perangsang folikel dilepaskan ke dalam aliran darah 5. Cara kerja Estradiol Estrogen yang utama disekresikan oleh wanita adalah β-estradiol yang dibuat oleh ovarium dari testosterone, yaitu hormone seksual prima yang utama. Reseptor intraseluler yang khas untuk β-estradiol ditempatkan ke dalam sel-sel target utama, uterus, dan kelenjar susu. Reseptor estrogen disebut ekstrofilin 1 untuk mengikat molekul estrogen. Reseptor ini mengalami perubahan molecular menjadi ekstrofili 2 sebagai pembawa pesan ke 2 dalam kegiatan estrogen. Estrofilin-2 memasuki nucleus sel dan berinteraksi dengan kromatin, selanjutnya memerintah gen-gen tertentu untuk memproduksi protein-protein spesifik pada jaringan-jaringan seksual tambahan yang dirangsang. Sebagai contoh, estradiol yang diberiakn pada anak ayam menimbulkan peningkatan pada laju sintesis protein telur spesifik oleh oviduct, khususnya ovalbumin an ovovitalin. Estradiol mempersiapkan indung telur untuk pembentukan telur.
 2. PROGESTERON Progesteron dihasilakn oleh kelenjar corpus luteum 1. Fungsi Progesteron - Merangsang implantasi sel telur dan biosintetik hormone selaput otak adrenal - Meneruskan persiapan uterus bagi kehamilan dan menghambat perkembangan folikel baru - Untuk menyiapkan dan mempertahankan endometrium sekretorit yang melaksanakan pemberian awal nutrisi pada plastosit berimplantasi juga untuk mempertahankan kehamilan 2. Biosintesis Perubahan dari gugus 3 – β-hidroksil ke gugus keto dan migrasi ikatan rangkap dan posisi 5,6 ke 4,5 (cincin B ke cincin A) Jalur dan kolesterol ke progesterone merupakan daerah yang dinaungi menunjukkan modifikasi struktur yang terjadi pada suatu seri reaksi. 3. Kelebihan progesterone Merangsang transkripsi gen protein putih telur species burung (avian) khususnya ovalbumin dan konalbumin 4. Kekurangan progesterone Penghentian kerja progesterone akan mengakibatkan berhentinya kehamilan.
KELENJAR GASTRIN Hormon pada saluran pencernaan, antara lain Gastrin, Sekretin, Kolesistokinin, dan Pankreozimin.
A. LAMBUNG Menghasilkan hormon Gastrin Gastrin diproduksi oleh mukosa pilorik dan terbentuknya hormone ini dirangsang oleh adanya protein dari makanan atau mungkin juga oleh asam lambung. Rangsangan mekanik berupa gerakan lambung juga dapat meningkatkan produksi gastrin. Hormon dibawa oleh darah ke sel-sel tujuan dan mengakibatkan sel-sel tersebut mengeluarkan asam HCl lebih banyak. Molekul gastrin adalah suatu heptapeptida.

 B. USUS 12 JARI Menghasilkan • Sekretin • Polipeptida 33 asam amino • Polipeptida 22 asam amino • Polipeptida 43 asam amino
C. KOLON (USUS BESAR) Menghasilkan • Polipeptida 33 asam amino • Polipeptida 43 asam amino • Polipeptida 28 asam amino
 D. PANKREAS Menghasilkan polipeptida 14 asam amino
 E. MUKOSA USUS Menghasilkan Sekretin Sekretin adalah suatu polipeptida yang dapat diperoleh dalam bentuk Kristal. Jadi, Sekretin diproduksi oleh mukosa usus, dan diangkut oleh darah ke pancreas. Hormon ini merangsang pancreas untuk mengeluarkan cairan pankreas yang mengandung bikarbonat banyak. Kemungkinan sekretin juga merangsang aliran cairan usus dan merupakan salah satu factor yang meningkatkan sekresi empedu oleh hati. Kolesistokinin terdapat dalam ekstrak mukosa usus halus, hormone ini merangsang sekresi cairan pancreas yang mengandung banyak enzim. Hormon lin yang juga terdapat dalam mukosa usus halus bagian atas adalah pankreozimin. Pankreozimin tahan terhadap panas, tidak dapat rusak oleh asam, tetapi tidak stabil terhadap alkali. Senyawa ini dapat dipisahkan dari sekretin dalam larutan alcohol dengan jalan pengendapan sekretin oleh garam empedu dan pengendapan pankreozimin oleh penambhan NaCl hingga jenuh. Pankreozimin adalah suatu protein dan dapat diperoleh dalam keadaan murni. Molekul pankreozimin terdiri atas 33 buah asam amino. Pengeluaran hormone ini disebabkan oleh beberapa macam zat, antara lain kasein, dekstrin maltose, laktosa dan lain-lain. Apabila sekretin merangsang keluarnya cairan pancreas yang mangandung bikarbonat banyak dan hormone kolesistokinin merangsang keluarnya cairan pancreas dengan kadar enzim tinggi, maka pankreozimin merangsang keluarnya cairan pancreas dengan kadar bikarbonat maupun enzim tinggi.

Oleh
 dio bekti pamungkas
Biologi 2012
 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar